Sistem Pendidikan dI Indonesia Yang Membutuhkan Revolusi

Pendidikan Indonesia Ketinggalan Zaman

NewsPendidikan – Salah satu faktor keberhasilan sistem pendidikan di suatu negara terletak pada metode pembelajaran yang digunakan oleh para pendidik kepada peserta didik ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung. Sebab semakin kreatif dan menarik metode pembelajaran yang di gunakan, semakin tinggi pula minat belajar yang tumbuh pada para peserta didik. Jika hal ini telah terealisasikan maka akan bermunculan generasi-generasi penerus bangsa yang cerdas dan kaya akan prestasi. Namun sayangnya masih banyak di temukan para pendidik yang menggunakan sistem pendidikan Indonesia yang dapat di katakan ketinggalan zaman.

Metode Pembelajaran Yang Usang

Contoh metode pembelajaran yang using namun masih di temui di beberapa sekolah yaitu, peserta didik di intruksikan untuk membaca materi pembelajaran yang tersedia pada buku pelajaran/buku tematik secara bergilir. Setelahnya, seluruh peserta didik di minta untuk merangkum apa yang telah mereka baca untuk sekedar mendapatkan paraf di buku catatan mereka. Apakah cara tersebut efektif dalam proses belajar mengajar? Tentu saja tidak. Justru cara-cara tersebut menimbulkan kejenuhan. Jika kejenuhan telah timbul maka minat belajar akan menurun. Singkatnya, metode pembelajaran berimbas pada minat belajar peserta didik.

Berdasarkan pengalaman penulis dalam mengikuti kegiatan magang di sebuah sekolah yang ada di kota Medan, metode pembelajaran yang sering di gunakan oleh pendidik adalah metode ceramah. Menurut Wikipedia metode ceramah adalah cara belajar atau mengajar yang menekankan pemberitahuan satu dari pengajar kepada pelajar (pengajar aktif, pelajar pasif). Jadi peserta didik diwajibkan menyimak baik-baik apa yang di sampaikan oleh peserta didik secara lisan dalam kurun waktu yang tidak sebentar. Menurut pengamatan penulis, peserta didik hanya akan berkonsentrasi dengan baik pada menit-menit awal dan akan kehilangan fokus di menit-menit pertengahan hingga akhir. Untuk itu pendidik perlu melakukan upaya agar peserta didik tetap memiliki konsentrasi yang baik hingga jam pembelajaran berakhir.

Baca Juga: Pendidik Generasi Abad 21

Contoh Sistem Pendidikan Di Negara Lain

Sistem pendidikan di Indonesia terbilang sudah ketinggalan zaman. Jika berbicara mengenai sistem pendidikan dan hal-hal terkait, cobalah menoleh ke negara Finlandia. Finlandia menjadi negara dengan sistem pendidikan terbaik. Melansir dari situs bincangedukasi.com ada beberapa informasi penting dalam dunia pendidikan oleh guru Finlandia dalam sebuah Education Forum.

Pertama, penekanan pada pentingnya waktu bermain bagi siswa di sekolah. Mungkin terdengar aneh bagi kita, tapi para guru Finlandia percaya bahwa bermain dapat membantu meningkatkan performa akademik siswa. Rumus yang mereka gunakan: dalam 1 jam harus di alokasikan 15 menit waktu bermain untuk siswa. Bermain yang mereka maksud adalah bermain bebas di luar kelas, dimana anak menentukan apa dan bagaimana permainan yang akan mereka lakukan.

Kedua, penekanan pentingnya kreatifitas. Menurut guru Finlandia mata pelajaran terpopuler di kalangan siswa Finlandia adalah art and craft terutama kerajinan kayu (woodwork). Menurut hemat penulis, mata pelajaran seperti halnya art and craft ini mampu merangsang daya imajinasi murid sehingga mereka bebas menciptkan kreasi-kreasi. Sebab kemampuan akademik murid tidak hanya harus ditunjang dengan mempelajari rumus-rumus dan angka. Tetapi juga mengembangkan daya kreatifitas mereka.

Ketiga, cukup lazim di sekolah-sekolah Finlandia bahwa guru mengajar kelompok siswa yang sama selama beberapa tahun, bahkan ada yang bisa selama keseluruhan 6 tahun di sekolah dasar. Dengan cara ini guru bisa lebih mengenal siswanya dan menyesuaikan cara penyampaian pelajaran. Guru juga dapat memantau perkembangan akademik, sosial dan emosionalnya dengan baik.

Jika di bandingkan dengan sistem pendidikan di Finlandia, sistem pendidikan di Indonesia masih tertinggal jauh. Di Indonesia, harga sebuah kejeniusan adalah seberapa tinggi nilai yang di peroleh peserta didik dalam berbagai bidang akademik. Peserta didik yang berprestasi adalah peserta didik yang mampu memperoleh peringkat pertama tanpa memperdulikan proses di baliknya. Entah itu dengan cara jujur atau curang. Peserta didik yang mendapat nilai rendah dalam satu atau beberapa bidang mata pelajaran di anggap tidak pintar. Dan mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari peserta didik lainnya. Dan yang lebih parah terkadang para pendidik juga memandang sebelah mata peserta didik yang memperoleh nilai rendah dalam bidang mata pelajaran. Hal-hal seperti ini menekankan bahwa sistem pendidikan di Indonesia cenderung menekan dan mengekang.

Faktor penting dalam pendidikan

Salah satu faktor penting dalam dunia pendidikan adalah guru. Ada sebuah pepatah yang mengatakan “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Maksud dari pepatah ini sudah sangat jelas yaitu guru adalah sosok yang menjadi panutan bagi murid-muridnya. Jika guru mampu mendidik dengan cara yang baik dan setulus hati maka akan tercipta pula murid-murid dengan kualitas yang baik. Sebaliknya, jika guru mendidik dengan cara yang asal-asalan dan setengah hati. Maka akan tercipta pula murid-murid dengan kualitas yang setengah hati.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *