Mengikuti Kegiatan Organisasi Semasa Kuliah, Perlu atau Tidak?

Wajibkah Kegiatan Organisasi

NewsPendidikan – Saat sudah menyandang status sebagai mahasiswa, selain mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. Kegiatan lain yang dapat di jadikan opsi untuk mengisi kekosongan adalah dengan berorganisasi. Walau begitu, banyak juga di temui mahasiswa yang tidak ingin berkecimpung di kegiatan tersebut. Tapi sebenarnya, wajibkah mengikuti kegiatan organisasi semasa kuliah? Pada dasarnya tidak ada yang mewajibkan kegiatan organisasi di kuliah, akan tetapi dari sisi positif organisasi banyak mengandung manfaat. Jika ada yang bertanya wajibkah kegiatan organisasi? Mahasiswa bebas memilih mau mengikuti organisasi atau tidak.

Sisi positif kegiatan berorganisasi

  • Membangun Relasi

Baik organisasi internal ataupun eksternal kampus, ikut dalam kegiatan organisasi berarti bertemu dengan banyak orang-orang baru dari berbagai jurusan dan tingkatan. Hal tersebut tentu menjadi sebuah peluang yang baik dalam membangun relasi. Sebab sangat di sayangkan jika masa-masa kuliah jika hanya dihabiskan dengan belajar di kelas lalu pulang. Istilah kekiniannya adalah mahasiswa kupu-kupu atau kuliah pulang-kuliah pulang.

Perlu di ingat bahwa membangun relasi juga harus membuat batasa. Sebab dalam suatu hal tidak seluruhnya hanya mengandung hal-hal yang baik saja. Begitupun dengan orang-orang yang akan di temui saat mengikuti kegiatan berorganisasi. Jangan sampai karena tidak mampu membuat batasan diri, hal-hal buruk justru mempengaruhi dan membuat terjerumus ke dalam hal-hal merugikan.

  • Mengembangkan Potensi Diri

Ikut serta dalam sebuah organisasi berarti ikut serta pula dalam kegiatan yang menjadi agenda. Biasanya dalam sebuah organisasi kerap di laksanakan kegiatan bakti sosial, penggalangan dana, seminar, dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat melatih skill komunikasi, public speaking, dan bersosialisasi.

Skill komunikasi dan kemampuan yang baik dalam bersosialisasi tentu sangat di butuhkan dalam dunia kerja. Termasuk saat membangun hubungan baik dengan client, mengutarakan pendapat saat rapat, bahkan mengutarakan kritik dan saran dengan atasan. Skill tersebut dapat di bentuk sejak di bangku kuliah dan salah satu caranya adalah dengan ikut serta dalam kegiatan organisasi.

Baca Juga: Sistem Pendidikan dI Indonesia Yang Membutuhkan Revolusi

  • Membangun Skill Leadership

Sebuah organisasi pada umunya memiliki system, pengurus, dan struktur organisasi dengan adanya ketua umum, wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, bendahadara, wakil bendahara, dan juga ketua dari berbagai divisi. Struktur kepemimpinan ini biasanya mengalami pergantian setiap satu tahun sekali. Mengambil bagian dalam struktur kepemimpinan merupakan sebuah cara untuk membangun skill leadership. Mengapa demikian?

Masing-masing pengurus memiliki tanggung jawabnya masing-masing. Misalnya divisi humas betanggung jawab atas anggotanya dalam hal membangun relasi dengan pihak sponsor jika ingin menyelenggarkan suatu acara. Sebuah tanggung jawab yang besar di mulai dari tanggung jawab yang kecil.

Sisi negatif kegiatan berorganisasi

  • Melupakan Prioritas

Pada umumnya bagi seorang mahasiswa dapat lulus tepat waktu merupakan target utama selama menjalani masa perkuliahan. Tetapi hal tersebut bias saja tidak terealisasikan dan salah satu penyebabnya adalah karena mengikuti kegiatan berorganisasi. Mengapa? Penyebabnya adalah time management yang buruk.

Bagi sebagian orang kegiatan organisasi yang diikutinya adalah segalanya. Hal ini bisa jadi karena bidang organisasi yang di ikutinya adalah hal yang sangat di minati. Sedangkan tidak di pungkiri kegiatan di bangku kuliah terkadang membuat jenuh ditambah dengan tugas-tugas dari dosen yang terasa tidak ada habisnya. Karena time management yang buruk dan larut dalam hal menyenangkan yang diminati, prioritas utama tadi bergeser sehingga target lulus tepat waktu terlupakan.

Mengikuti kegiatan organisasi sendiri dapat menjadi nilai plus di CV (Curriculum Vitae) yang biasa di gunakan dalam melamar pekerjaan. Namun sebenarnya dalam dunia bekerja, pengalaman bekerja lebih membantu di bandingkan kegiatan organisasi yang pernah diikuti dalam penentuan di terima atau tidaknya bekerja di sebuah perusahaan oleh HRD.

Namun tidak di pungkiri, jika organisasi yang di ikuti adalah sebuah organisasi yang kegiatannya benar-benar bermanfaat dan terstruktur dengan baik akan bertambah pula bekal untuk menghadapi dunia bekerja pasca seorang mahasiswa wisuda.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *